Jumat, 15 Agustus 2008

Pintu Menuju Kehidupan Sejati

Peserta Qwords.com Photo Blog Competition 2008









“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan.

“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah, anak yang shalih yang mendo’akannya atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad).

Dalam sebuah hadist Malik bin Rabi'ah berkata: "Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah, lalu datanglah seorang lelaki dari bani Salamah bertanya: "Wahai Rasulullah, masih adakah kebaikan yang bisa aku lakukan untuk kedua orang tuaku yang telah meninggal? Rasulullah menjawab: "Ya, bersalat (berdo'a) untuk keduanya, memintakan ampunan kepada Allah untuk keduanya, memenuhi janji-janjinya, menyambung silaturrahmi sanak familinya dan menghormati sahabat-sahabatnya". (H.R. Abu Daud).

Dan termasuk yang berguna untuk orang tua yang sudah meninggal adalah bersedekah untuk keduanya, mengirimkan pahala bacaan al-Qur'an kepadanya, dll.

Mengenai terkabul-tidaknya sebuah do'a kita kembalikan saja kepada Allah. Allah Maha Tahu dan lebih tahu bahwa sesuatu yang kita panjatkan itu baik untuk kita dan orang yang kita doakan. Jadi, jika merasa suatu doa itu belum terkabul, maka jangan lantas malas berdoa, atau bahkan menuntut Allah (kenapa tak dikabulkan?). Karena bisa jadi kita saat berdoa belum mampu melepaskan egoisme kita sebagai hamba, kita tidak tahu sesungguhnya apakah sesuatu yang kita minta itu benar-benar maslahat bagi kita atau tidak. Barangkali lebih maslahat bila yang kita minta itu tidak terkabul dalam waktu dekat ini, atau bahkan selama kita hidup di dunia, karenanya saat kita berdoa, apa yang kita mohon kita pasrahkan kepada Allah apa yang terbaik bagi kita. Ini dalam hal memanjatkan sesuatu bagi kita sendiri.

Demikian juga mendoakan kebaikan bagi orang lain, termasuk orangtua kita sendiri, dlm hal kepasrahan ini, tidak ada bedanya. Yang penting kita mendoakan sesuatu yang baik, spt agar dosa-dosa orang tua kita diampuni, dilimpahkan kasih sayang kepadanya, dan semacamnya, bersamaan kita pasrah mengenai hasilnya, kita yakin bahwa Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan. Jika kita tulus mendoakan, sebagaimana janji Allah, Allah pasti mengabulkan.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. 2:186)

Mengenang setahun kepergian bapak menuju kehidupan sejati....

Tidak ada komentar: